6 november 2014 jam 08.00 am akhirnya aku mulai masuk rumah sakit. Ya,setelah berunding dengan swami dan kluarga akhirnya aku dan swami memutuskan untuk mengikuti saran dokter yaitu melakukan proses induksi. Sudah lebih dari seminggu dari HPL #AriJunior yang seharusnya tanggal 1 november tp sampe saat ini aku blm ngrasain kontraksi sama sekali. Rupanya #AriJunior masi betah berlama lama di perut mamanya :))
Jam 09.00 am nyampe rumah sakit cakra husada klaten,jam 10.00 proses induksi dimulai. Aku di induksi lewat bawah,seperti yang aku harapkan karna pikirku reaksinya akan lebi cepet daripada induksi lewat obat yang diminum ataupun lewat infus. Aku ditemenin swami sama mbak yayuk,tantenya swami. Jam 11 aku mulai ngrasain pegal2 di daerah pinggang,perut bawah dan pussi juga nyeri. Ditemenin swami aku jalan2 mengitari rumah sakit dengan harapan si #AriJunior cepet masuk panggul dan ada pembukaan. Sampe jam 05.00 pm kontraksi hanya bertahan dan berulang skitar 1 jam dan gag ada pembukaan sama sekali :(
Jam 05.30 pm aku di induksi lagi yang kedua kali,masih lewat bawah. Reaksi dr induksi kedua ini lebih cepet dan rasa sakitnya lebih kuat dan lebih intens. Jam 07.00 pm kontraksi makin hebat sampe akhirnya jam 08.30 pm aku pecah ketuban. Dan aliran darah campur lendir pun mulai keluar, setelah dicek ternyata sudah pembukaan 1. Excited bercampur kesakitan aku dan swami mulai berdoa bersama semoga aku kuat dan proses persalinan bisa berlangsung lancar dan selamat.
Jam 10.00 pm drama persalinanku dimulai. Rasa sakit mulai kerap menghampiri dan smakin kuat tiap menitnya. Swami tidak kuijinkan beranjak dr sampingku. Akupun mulai mempraktikkan latihan napas yang pernah aku pelajari waktu senam hamil. Yeahh its really works, lumayan membantu menepis rasa sakit. Aku masih bisa senyum2 dan becanda2 sama swami :))
Jam 11.00 pm dicek lg pembukaannya sama dokter dan ternyata tidak ada penambahan sama sekali. Aku mulai menangis krna rasa sakit yang tak kunjung hilang dan entah kapan akan berakhir. Aku sempat muntah2 pas disuruh minum antibiotik biar gag infeksi karna vagina harus mulai sering dicek pembukaannya. Aku mulai mengerang,menangis karna rasa sakit yang teramat sangat. Putus asa mulai menghampiri karna dokter bilang nanti bakal dicek pembukaan lagi jam 02.00 am, dan selama itu aku harus berjuang menahan rasa sakit ini. Tuhan aku seperti ingin menyerah saja. Menit demi menit berlalu, fase aku menangis, menjerit, terdiam berulang2 sampe akhirnya aku merasa berada dibatas akhir pertahanan dan memohon sambil menangis ke swami buat cesar aja. Sementara mamaku juga udah ikut2an nangis karna gag tega liat aku kesakitan, swamiku kekeuh ngasih semangat sambil memelukku kalo aku pasti bisa melahirkan secara normal. Aku inget banget aku gag mau lagi dipeluk ama dya,aku marah2 minta dya pergi hihihi...maapin ya swami 😘😘
Puncak rasa sakitku di jam 01.00 am, aku mrasa seperti pengen pup. Pantat rasanya mau meledak dan bidan bersikukuh aku masih harus nunggu sampe jam 2 br dicek lagi apakah pembukaan sudah lengkap ato belum. Rasanya pengen aku maki2 itu bidan,gag tau apa rasanya uda stengah mati gini. Rasa pengen mengejan uda gag tertahankan lagi sementara bidan bilg blum boleh mengejan sampe pembukaan lengkap. Gosh i feel dying :((
Akhirnya jam 01.30 ibu mertua aku minta ke bidan buat dicek lagi karna aku gag berhenti triak2 klo #AriJunior uda mo kluar. Ternyata bener,abis dicek pembukaan uda lengkap dan aku langsung dibawa ke ruang bersalin. Amazingly sampe ruang bersalin semua rasa sakit yg td menyiksa selama hampir 5 jam ilang gag berbekas,gag tau ilang kemana. Bidan uda ngasi instruksi posisi mengejan (persis seperti yang diajarin pas senam hamil di klinik Rejosari Husada) dan kapan harus mengejan. Tak perlu waktu lama,within 5 menit dengan 2x mengejan Baby Leon lahir dengan selamat dan sempurna dengan berat 2,9 kg panjang 49cm pada jam 01.55 am. Tuhan begini ternyata rasanya,semua rasa sakit terbayar sudah. Swami tidak berhenti memeluk dan menciumiku, he said that he's very proud of me. Thanks God,aku berhasil...:))))
World,meet Leon...:))))
No comments:
Post a Comment