Just received a call from hubby whose telling me that our KPR is denied. And now he's trying to get back the booking fee which he has paid to developer. I exactly dunno what to said when i heard that "weird" news. Honestly i feel so happy, yess, sooo happy and even sooo relieved that finally we got the decision. Nevertheless in other side, i felt disappointed too because from now on we have to start looking for another "house on sale"...hmmmpppttt..
aku seneng juga lega banget karna akhirnya kami tidak perlu lagi terombang-ambing sembari berharap2 cemas akan kelanjutan dari KPR yang udah kami ajukan untuk ngambil rumah di daerah Depok. Honestly dari awal aku udah gag setuju dengan rencana KPR ini, karena menurutku segala sesuatunya terlalu terburu-buru. Suamiku sih sebenernya yang sangat semangat untuk segera punya rumah gitu aku officially moving out to Jakarta, happy banget dengan segala keseriusan dan semangatnya buat ngasih yang terbaik buat aku, buat keluarga kecil kami. Tapi setelah aku pikir2 lagi, apalagi setelah begitu banyak hal yang aneh dan menyebalkan terjadi sehubungan dengan KPR rumah itu (developernya bikin emosi dan gag jelas!), aku jadi setengah hati untuk meneruskan proses KPR ini. Sementara suami masih tetep keukeuh pengen rumah itu, akhirnya proses KPR tetep jalan. Hampir dua bulan kami terombang-ambing gag jelas (proses dimulai sebulan sebelum kami menikah dan ini sudah hampir sebulan kurang berapa hari aja setelah kami resmi menikah), dan akhirnya tadi pagi suami ngabarin kalo KPR resmi ditolak dan sekarang dya sedang berusaha untuk meminta kembali booking fee yang udah dibayarkan. Dan itu pun susaaaahhh banget bo' buat minta kembali uang yang jelas2 punya kami T__T
i know that my hubby's a bit disappointed about that rejection, begitu juga aku, karna impian kami berdua buat segera punya rumah masi harus tertunda. but we learned so much lessons, bahwa segala sesuatu yang awalnya dimulai dengan tidak siap, terburu-buru dan hanya didasari nafsu "gek ndang pengen nduwe" semata, semuanya itu tidak akan baik pula pada akhirnya. sedikit menyesal kami tidak bisa menghadapi ini bersama-sama karna masalah jarak tapi kami bersyukur kami boleh melewati ini dengan baik tanpa perlu saling menyalahkan. Kindly received this decision, mungkin memang belum rejeki kita sayang.....semangattttttt :D :D
No comments:
Post a Comment